Data spasial dilengkapi dengan informasi non spasial yang biasanya disimpan dalam attribute atau juga metadata. Atribute berbentuk tabel yang terdiri dari kolom dan baris yang mirip spreadsheet, seperti MS Excel. Terkadang, melakukan analisa terhadap data atribut tersebut akan lebih mudah dilakukan di perangkat lunak MS Excel daripada di perangkat lunak GIS itu sendiri. Hal ini mungkin dikarenakan kebanyakan kita sudah terlanjur lebih familiar melakukan analisa tabel di MS Excel. Tutorial ini mencoba memberikan gambaran bagaimana mengekspor data atribute ke MS Excel.
Contoh data atribut yang akan kita ekspor adalah seperti di bawah ini.
Data atribut di atas terdiri dari kolom dan baris. Kolom, dicirikan oleh adanya header kolom atau biasa disebut FIELD seperti [Shape], [JUDUL_PET_], dan sebagainya. Melihat fisik atribut pada gambar di atas, sistematikanya sudah sama dengan Spreadsheet / MS Excel. Beberapa contoh cara agar atribut tersebut bisa dibuka (dan diolah di MS Excel) adalah sebagai berikut.
1. Buka file DBF
Kebanyakan informasi spasial menyimpan informasi atribut di dalam satu file dengan ekstensi DBF. Salah satu tipe data spasial yang populer, Shapefile memiliki jumlah file minimal tiga buah, yaitu SHP, SHX dan DBF serperti di bawah ini
File pemukiman_rbi92.dbf menyimpan informasi atribut dari data spasial shapefile. File tersebut bisa langsung dibuka oleh MS Execel. Berikut adalah contoh dialog dalam MS Excel saat mencoba membuka file dengan format DBF
Sebaiknya, MS Excel jangan digunakan untuk membuka dan menyimpan file dengan format DBF. Gunakan DBF hanya saat perlu untuk import ke MS Excel saja. Kemudian, simpan lah data tersebut dalam format lain seperti XLS (XLSX).
2. Ekspor table atribut ke format yang bisa dibuka oleh MS Excel.
Tidak semua data spasial menyimpam data atribut dalam format file DBF. Ada informasi atribut yang disimpan dalam Geodatabase ataupun Database. Untuk itu, kita harus mengekspor informasi tabel ke format yang bisa dikenali oleh MS Excel. Sebagai contoh pada perangkat lunak ArcGIS, buka lah informasi tabel atribut dari data yang bersangkutan.
Kemudian untuk mengekspor, kita Klik pada menu TABEL > EXPORT …
Gambar di atas hanya contoh bagaimana salah satu perangkat lunak GIS mengekspor informasi tabel ke format yang bisa dibaca oleh MS Excel. Beberapa format yang bisa digunakan adalah DBF, TXT, dan CSV.
3. Gunakan ekstensi
Cara ini mungkin yang paling praktis karena tidak perlu mencari-cari file DBF dari shapefile atau melakukan eksport format. Kita tinggal KLIK pada perangkat lunak GIS dan tiba-tiba MS Excel muncul dengan data di dalamnya. Contoh ekstensi yang bisa digunakan untuk membuka atribut langsung di MS Excel adalah XTools. Data yang dibuka bukanlah file DBF sehingga tidak perlu khawatir pengeditan di MS Excel tidak akan mengubah file DBF.
Pada gambar di atas, kestensi Xtools Pro menyediakan antar-muka untuk pemilihan FIELD apa saja yang akan diekspor ke MS Excel.
Saat tulisan ini dibuat, perangkat lunak sudah menyediakan fasilitas untuk melakukan analisa tabel seperti software Spreadsheet. Fungsi-fungsi yang umum adalah pengeditan isi, penyalinan antar kolum, pelaporan dan bahkan analisa statistika sederhana. Tulisan ini hanya meberikan alternatif kepada yang lebih suka melakukan analisa tabel di MS Excel. ENJOY.
0 komentar:
Posting Komentar